MTPJ GMIM 27 April-3 Mei 2025, Roma 6:1-14, Jika Kita Mati dan Bangkit Dengan Kristus, Kita Akan Hidup

20 April 2025 Tim Penulis
Roma 6:1-14

Tema MTPJ GMIM 27 April-3 Mei 2025 (Hari Minggu Bentuk IV)

MTPJ GMIM 27 April-3 Mei 2025 melalui perikop Roma 6:1-14, menekankan bahwa orang percaya telah dipersatukan dengan kematian dan kebangkitan Kristus melalui baptisan. Paulus menegaskan bahwa kematian Kristus berarti matinya "manusia lama" berdosa, sementara kebangkitan-Nya membawa kehidupan baru. Kasih karunia bukan alasan untuk terus berdosa, melainkan panggilan untuk hidup kudus sebagai "senjata kebenaran" bagi Allah.

Tema Bulanan:
Kematian dan Kebangkitan Yesus Kristus mendorong orang percaya berdamai dengan segenap ciptaan Allah

Tema Mingguan:
Jika Kita Mati dan Bangkit Dengan Kristus, Kita Akan Hidup

Bacaan Alkitab:
Roma 6:1-14

ALASAN PEMILIHAN TEMA

Peristiwa Paskah adalah titik tolak iman Kristen, yang berkaitan dengan kematian dan kebangkitan-Nya. Dengan Paskah orang percaya menerima kehidupan dan keselamatan di dalam Yesus Kristus. Namun sesungguhnya dengan menerima keselamatan itu, tidak serta merta berarti membuat orang percaya bebas melakukan apa saja menurut keinginan dan kehendak diri sendiri. Sebab dengan kematian Yesus Kristus, dosa kita juga turut dikuburkan bersama dengan kematian-Nya. Dan melalui kebangkitan Yesus Kristus, membuat dosa tidak berkuasa lagi dan mengantar hidup orang percaya untuk menjalani kehidupan dalam kuasa kebangkitan- Nya.

Tetapi realitas hidup orang percaya yang adalah juga sebagai warga gereja, sering tidak mencerminkan hidup sebagai orang yang telah ditebus melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Kehidupan yang seharusnya memberikan dampak yang menghidupkan bagi sesama, justru menimbulkan perselisihan, pertengkaran, menjatuhkan orang lain, merancang kejahatan yang akhirnya merusak hubungan antar sesama. Kematian dan kebangkitan Kristus itu seharusnya membawa orang percaya menikmati hidup di dalam Yesus Kristus. Oleh karena itu, di minggu ini dalam masa raya Paskah kita merenungkan Firman Tuhan dalam Roma 6:1-14 di bawah tema "Jika Kita Mati dan Bangkit Dengan Kristus, Kita Akan Hidup."

PEMBAHASAN TEMATIS

Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

Surat Roma ditulis oleh Paulus sekitar tahun 56 atau awal 57 M. di Kota Korintus dan ditujukan kepada jemaat yang ada di Roma. Jemaat ini terdiri dari orang Kristen asal Yahudi dan orang Kristen non Yahudi. Jemaat di Roma memang bukanlah jemaat yang didirikan oleh Paulus, namun ia memberikan perhatian yang besar atas jemaat ini dalam mengakhiri ketegangan antara orang Kristen Yahudi dan non Yahudi dan pertumbuhan iman serta perkembangan jemaat. Paulus sebenarnya memberikan penegasan bahwa di dalam Kristus, orang Kristen asal Yahudi dan non Yahudi bersama- sama menjadi umat Allah. Tanda masuk menjadi orang Kristen adalah baptisan Kristus.

Roma 6:1-4. Paulus mulai dengan memberikan penegasan, ketika adanya pemahaman yang mengatakan bahwa di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah. (lih.5:20) Rupanya ada yang memahami bahwa bila dosa makin bertambah banyak maka kasih karuniapun akan semakin berlimpah. Apakah demikian? Paulus menanggapinya dengan mengatakan, sekali-kali tidak.

Bagi Paulus, orang Kristen sesungguhnya telah mati bagi dosa yang berarti orang Kristen tidak lagi hidup di dalam dosa. Sebab dengan dibaptis di dalam Kristus, orang Kristen telah dipersekutukan dalam kematian Kristus. Baptisan itu juga menandakan bahwa orang percaya telah menjadi milik Kristus yang berarti menikmati pengampunan dosa dan pembebasan dari kuasa dosa. Sama seperti Kristus yang mati dan dikuburkan, demikianlah orang percaya bersama Kristus mengalami "penguburan" yaitu tanda perpisahan yang tuntas dengan kehidupan yang lama. Dengan demikian orang percaya tidak lagi hidup dalam dosa. Dan seperti Kristus yang telah bangkit, demikian orang percaya kini memperoleh hidup yang baru (Yun. Kainos). Kata Kainos mengandung pengertian, baru yang sama sekali lain, tidak seperti yang dulu atau yang sudah ada. Hidup yang betul-betul baru.

Ayat 5-8, Paulus juga mengingatkan bahwa orang percaya itu terhisab dalam kematian dan kebangkitan Kristus. Sebagaimana Kristus yang mati dan bangkit, demikian juga orang percaya yang hidup bersama Kristus. Sebab bagi Paulus, dengan kematian Kristus di salib, itu berarti pula manusia lama (Yun. Palaios, yang berarti lama dan usang) dan yang berdosa itu turut disalibkan atau mengalami kematian. Dengan demikian, hidup orang percaya tidak boleh lagi menghambakan diri atau memberikan diri kepada dosa. Hal ini semakin mempertegas apa yang disampaikan Paulus sebagai bantahan terhadap orang-orang yang menganggap bahwa dengan bertambah-tambahnya dosa maka berlimpah pula kasih karunia itu. Paulus melanjutkan bila orang percaya mati bersama Kristus maka diimani atau dipercayai bahwa orang percaya akan hidup pula bersama Kristus. Dengan kata lain, orang percaya berada pada kehidupan yang baru di mana tidak lagi dikuasai oleh dosa, melainkan dikuasai oleh Allah. Sebab manusia lama itu telah turut disalibkan dalam peristiwa penyaliban Kristus.

Ayat 9-10 Paulus kembali mempertegas siapa dan bagaimana Kristus dalam kematian dan kebangkitan-Nya.  Kristus yang bangkit dari antara orang mati adalan Kristus yang tidak lagi mengalami kematian dan maut tidak berkuasa lagi atas Dia. Ini menunjukkan bahwa kematian-Nya terjadi satu kali untuk selama-lamanya untuk penebusan dosa dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.

Ayat 11-14. Paulus mengajak jemaat agar melihat apa yang telah dilakukan oleh Kristus, yaitu orang percaya telah mati bagi dosa oleh karena Dia dan kini harus hidup bagi Allah di dalam Dia. Hidup bagi Allah adalah menjaga kekudusan di mana tubuh jangan lagi dikuasai oleh dosa dan tunduk pada keinginan-keinginannya. Kehidupan orang percaya di mana semua anggota tubuh hendaknya tidak lagi diserahkan kepada dosa dan menjadi senjata kelaliman, melainkan menyerahkan diri kepada Allah sebagai orang yang dulunya mati tetapi yang sekarang hidup. Paulus mengingatkan agar kehidupan yang ditebus Kristus adalah kehidupan yang dipersembahkan kepada Allah di mana semua anggota tubuh itu menjadi senjata-senjata kebenaran. Kata "kebenaran" diterjemahkan dari kata Yunani dikaiosunes yang berarti untuk berbuat benar. Akhirnya. Paulus menegaskan lagi bahwa orang percaya oleh karena Kristus tidak akan dikuasai oleh dosa dan hidup di bawah Hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia. Artinya hidup orang percaya itu hanya karena kemurahan Allah.

Makna dan Implikasi Firman

  1. Orang percaya sesungguhnya mendapatkan hidup dan keselamatan hanya oleh karena pengorbanan Kristus di salib dan kebangkitan-Nya dari kematian. Itulah kasih karunia yang dinyatakan Allah kepada orang percaya. Sebab itu orang percaya diingatkan untuk tidak lagi hidup dalam dosa. Paulus mengingatkan bahwa kasih karunia itu diberikan bukan karena orang percaya bertekun dalam dosa, me.ainkan karena kemurahan Allah. Oleh karena itu, orang percaya yang telah menerima kemurahan Allah harus meninggalkan kehidupan dalam dosa.
  2. Ketika ada warga gereja memahami seperti sebagian orang di jemaat Roma bahwa, semakin banyak dosa maka semakin berlimpah pula kasih karunia, kita dingatkan bahwa pemahaman seperti itu sangat keliru dan menyesatkan. Justru dengan kematian Kristus di salib dan kebangkitan-Nya yang nyata, hidup kita adalah hidup baru, yang tidak lagi nyaman dengan dosa tetapi senantiasa memuliakan Allah. Hidup seperti ini berarti hidup yang berbuah dan menjadi berkat bagi banyak orang.
  3. Baptisan yang kita terima sebagai orang percaya haruslah dipahami sebagai tanda di mana orang percaya telah dipersekutukan dengan kematian dan kebangkitan Kristus oleh kemuliaan Bapa. Artinya bahwa dengan baptisan itu sesungguhnya kita dipersatukan dengan Kristus dan keselamatan yang sesungguhnya itu telah kita terima. Dengan demikian, hidup kita adalah hidup yang sama sekali baru di mana hal-hal benar (menjadi senjata-senjata kebenaran) harus kita lakukan sebagai ciri khas kehidupan kita.

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI

  1. Apa yang kita pahami tentang tema Jika Kita Mati dan Bangkit Dengan Kristus, Kita Akan Hidup menurut Roma 6:1-14?
  2. Mengapa ada kritik terhadap pemahaman jemaat Roma yang mengatakan bahwa semakin banyak dosa maka semakin berlimpah-limpah kasih karunia?
  3. Bagaimana seharusnya kehidupan kita sebagai orang percaya yang telah ditebus dalam kematian dan kebangkitan Kristus dalam hubungannya dengan orang lain?

Nas Pembimbing

Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.

Kolose 2:6

POKOK-POKOK DOA

  1. Kehidupan warga gereja agar tetap setia dalam iman kepada Kristus yang bangkit.
  2. Kehidupan warga gereja agar menghadirkan damai sejahtera dalam kehidupan sehari-hari

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK IV

NYANYIAN YANG DIUSULKAN

Persiapan: NNBT No. 1 Pujilah Dia, Pujilah Dia
Ses Doa Pembukaan: NKB No.91 Mulia, Manis Dan Lembut
Pengakuan Dosa & Pengampunan: KJ No. 365b Tuhan, Ambil Hidupku
Ses Pemb Alkitab: KJ No. 55 Ya Sumber Kasih, Roh Kudus
Persembahan: NNBT No. 20 Kami Bersyukur Pada-Mu Tuhan
Penutup: PKJ No.284 Di Balik Malam

ATRIBUT

Warna Dasar Putih dengan Lambang Bunga Bakung dengan Salib Berwarna Kuning

Baca Juga Artikel Terkait

April-Mei 2025