RHK GMIM, 20 April 2025, Yohanes 20:1a, Adat Istiadat Kontra Pengajaran Yesus

ADAT ISTIADAT KONTRA PENGAJARAN YESUS
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus. Kita hidup dalam konteks budaya, adat kebiasaan yang berbeda-beda. Banyak orang Kristen menghadapi kesulitan menyatakan imannya di tengah konteks kehidupan, sebab seringkali tuntutan adat istiadat berbeda dari imannya. Firman hari ini memberikan intormasi bahwa: Pada hari pertama minggu itu. pagi-pagi benar (proi) ketika hari masih gelap (skotias), Maria pergi ke kubur Yesus. Tidak disebutkan dengan siapa, tetapi teks ayat 2 menggunakan kata "kami yang menyatakan bahwa Maria tidak sendiri. Ketiga Injil Sinoptik menyebut beberapa perempuan lain: Mat 28:1 dan 5 (Maria Magdalena dan Maria yang lain); Mrk 16:1-2 (Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Salome); Luk 24:10 (Maria dari Magdala, Yohana, Maria ibu Yakobus, dan perempuan lain yang bersama mereka).
Kita bisa membayangkan, mereka tidak bisa tidur mengingat bahwa tubuh Yesus Kristus tidak dirempahi dengan baik sesuai adat istiadat orang Yahudi karena proses penguburan yang terburu-buru (lihat Yoh 19:38-40). Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus menguburkan Tuhan Yesus pada hari persiapan Sabat orang Yahudi. Sehingga, pagi-pagi benar Maria pergi ke kubur untuk merempahi tubuh Yesus Kristus sesuai adat istiadat Yahudi dan tidak berpikir bahwa Dia telah bangkit. Ikatan pada adat istiadat ini sangat kuat mengikat mereka sehingga mereka melupakan apa yang dikatakan Yesus Kristus bahwa Ia akan bangkit.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus.
Kita memang hidup dalam suatu konteks budaya tertentu yang kemudian - antara lain - menentukan identitas kita sebagai manusia. Namun sebagai orang Kristen, jati diri kita adalah sebagai pengikut Yesus Kristus. Oleh karena itu, janganlah kehidupan kita sedemikian besar dipengaruhi oleh adat istiadat. Firman hari ini tidak mengatakan bahwa adat- istiadat itu tidak baik, tetapi menyatakan bahwa seringkali adat istiadat sedemikian kuat mengikat sehingga kita terkadang lebih suka melaksanakan adat istiadat daripada mendengar, merenungkan, percaya dan melakukan pengajaran firman Tuhan. Kiranya ikatan pada adat istiadat tidak membuat kita melupakan pengajaran firman Tuhan yang telah diberikan kepada kita dalam Alkitab.
Doa:
Ya Tuhan Allah, tolonglah kami agar mau mengutamakan pengajaran firman-Mu lebih dari apapun, dalam kehidupan setiap hari. Amin.