RHK GMIM, 19 April 2025, Yohanes 19:25-27, Kasih Yang Mengikat Keluarga Tuhan
Sabtu, 19 April 2025
Yohanes 19:25-27
KASIH YANG MENGIKAT KELUARGA TUHAN
Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. -Yohanes 19:25-27
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus. Ketika Yesus Kristus tergantung di salib, di tengah penderitaan-Nya Ia masih memperhatikan Maria. ibu-Nya. Dengan kata-kata yang penuh kasih. "Ibu, inilah anakmu!" dan "Inilah ibumu!" adalah kalimat yang menggambarkan kasih yang melampaui ikatan darah biologis, yaitu Kasih-Nya yang mengikat dalam keluarga Kerajaan Allah. Yesus Kristus tidak hanya menunjukkan kasih kepada ibu-Nya, tetapi juga memperkenalkan konsep keluarga yang lebih besar dalam kerajaan Allah, la mengajarkan bahwa hubungan di dalam keluarga Tuhan tidak terbatas hanya pada keluarga biologis, tetapi meluas kepada sesama orang percaya yang menjadi satu tubuh dalam diri-Nya. Yohanes, yang dipercaya oleh Yesus Kristus untuk meniaga ibu- Nya, menerima Maria sebagai bagian dari keluarganya dan ini menunjukkan bahwa dalam Yesus Kristus, kita semua bersaudara.
Keluarga Kristen yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,
Pada saat-saat yang sangat sulit dan penuh penderitaan. Yesus Kristus masih peduli dengan kebutuhan emosional dan fisik orang-orang terdekat-Nya. Hal ini mengingatkan kita bahwa kasih Tuhan Allah bukan hanya hadir dalam momen-momen bahagia, tetapi juga dalam penderitaan. Kasih-Nya tidak hanya mengikat kita kepada Tuhan Allah, tetapi juga mengikat satu sama lain dalam komunitas iman gereja yang saling mendukung. Filsuf mengatakan manusia adalah "homo homini lupus" (bagaikan serigala bagi sesamanya), termasuk orang Kristen. Karena orang percaya juga adalah makhluk sosial yang lemah, terbatas dan rentan menyakiti dan disakiti sesama. Yang menarik dari firman hari ini adalah Maria, ibu Yesus Kristus menunjukkan kasih setianya mendampingi-Nya pada saat murid-murid-Nya lari ketakutan dan bersembunyi. Kasih seorang ibu kepada anak adalah kasih yang rela berkorban. Di tengah-tengah semakin langkanya kasih yang rela berkorban maka firman hari ini mengingatkan kita keluarga Knsten. bahwa penderitaan dan kematian Yesus Kristus adalah wujud kasih pengorbanan yang menebus dosa kita. Dan teladan kasih ibu adalah pancaran naluri kasih ilahi yang harus mendasari hidup keluarga dan persekutuan jemaat. Sesulit apapun keadaan hidup kita, jika kasih Yesus Kristus dan kasih ibu menguasai hidup, maka pasti selalu ada jalan keluar menuju berkat dan kebahagiaan.
Doa:
Ya Tuhan Allah, terima kasih karena Engkau mengajarkan kami tentang kasih yang melampaui hubungan darah. Kami bersyukur karena Engkau memanggil kami menjadi bagian dari keluarga-Mu yang lebih besar. Ajari kami untuk saling mencintai dan mendukung satu sama lain seperti yang Engkau ajarkan. Semoga kami selalu memperhatikan dan menyayangi sesama dalam kasih-Mu, terutama di saat-saat sulit. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.
