MTPJ GMIM 11-17 Mei 2025, Roma 10:4-15, Percaya Kepada Kristus yang Bangkit Diselamatkan dan Tidak Dipermalukan

29 April 2025 Tim Penulis
Roma 10:4-15

Tema MTPJ GMIM 11-17 Mei 2025 (Hari Minggu Bentuk II)

MTPJ GMIM 11-17 Mei 2025, membahas secara mendalam tema "Percaya Kepada Kristus Yang Bangkit, Diselamatkan Dan Tidak Dipermalukan." Mengupas makna kebenaran dan keselamatan berdasarkan Roma 10:4-15, dengan penekanan pada iman yang sejati, pengakuan Kristus sebagai Tuhan, dan panggilan untuk menjadi pembawa kabar baik di tengah dunia yang penuh tantangan.

Tema Bulanan:
Kematian Dan Kebangkitan Yesus Kristus Mendorong Orang Percaya Berdamai Dengan Segenap Ciptaan Allah

Tema Mingguan:
Percaya Kepada Kristus Yang Bangkit, Diselamatkan Dan Tidak Dipermalukan

Bacaan Alkitab:
Roma 10:4-15

ALASAN PEMILIHAN TEMA

Tugas panggilan Gereja adalah bersekutu, bersaksi dan melayani di tengah dunia. Gereja dalam pelayanannya dituntut untuk dapat menjangkau pelayanan di semua sisi kehidupan jemaat. Sebab itu sangatlah penting untuk menanamkan iman dan nilai kekristenan itu serta mewariskannya dari generasi ke generasi, agar kesadaran hidup sebagai orang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, tidak akan bergeser dan diubahkan oleh apapun dalam dunia ini. Realitas yang nampak di jaman post modern ini adalah kecenderungan orang Kristen yang sepertinya terbuka untuk menerima hal-hal yang menurutnya benar sesuai dengan cara pandangnya sendiri. Tantangan lain ialah munculnya pengajaran dan sekte baru melalui media sosial yang beragam dengan tawaran yang terdengar menyenangkan, tetapi kemudian menyesatkan.

Untuk itu Gereja perlu menampilkan jati dirinya, memperhatikan dengan serius pertumbuhan iman warga gereja dan terus hadir menyuarakan kehendak Tuhan Allah. Pengajaran gereja seharusnya senantiasa membawa kepada kesadaran jemaat untuk tetap percaya kepada Yesus Kristus yang rela menderita dan mati untuk menebus dosa umat manusia. Kebangkitan Yesus Kristus membuat orang percaya untuk terus mengandalkan Tuhan Allah dan menaruh harapan pada-Nya. Tuhan Allah tidak pernah meninggalkan setiap orang yang percaya, sekalipun berhadapan dengan tantangan dan kesulitan sehingga mereka tidak akan dipermalukan. Perenungan Firman Tuhan ini di bawah Tema: "Percaya Kepada Kristus Yang Bangkit, Diselamatkan Dan Tidak Dipermalukan" menjadi perenungan kita sepanjang minggu berjalan ini.

PEMBAHASAN TEMATIS

Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

Kitab Roma ditulis oleh Rasul Paulus pada akhir perjalanan misinya yang ketiga di kota Korintus pada tahun 56/57M. Tema utama yang disorot rasul Paulus adalah kebenaran dan keselamatan. Kebenaran menurut KBBI dari kata "benar" berarti sesuai sebagaimana adanya, serta dapat dipercaya. Secara etimologi, dalam bahasa Yunani, kebenaran memiliki dua akar kata, yaitu: dikaiosune (Ingg. righteousness); kebenaran juga berarti keadilan, serta aletheia (Ingg. truth=kebenaran) berarti tulus, jujur, tidak ada kepalsuan. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran (Yoh 14:16-17). Keselamatan (Ingg. salvation), dari kata Yunani "Soterios". Dalam bahasa Ibrani: Yasha adalah keadaan diselamatkan dari bahaya/ dilepaskan dari situasi yang mengerikan.

Ayat 4, Rasul Paulus mengajarkan bahwa Kristus adalah "telos" (Yunani: akhir, tujuan, pemenuhan, kegenapan) dari Hukum Taurat. Ini artinya bahwa Yesus bukan meniadakan atau mengakhiri Taurat (band. Matius 5:17-19) tetapi Kristus adalah penggenapan hukum Taurat. Kristus adalah tujuan dari kegenapan Taurat, sebab Taurat bicara tentang Dia dan hanya Kristus yang dapat menggenapi Taurat secara utuh. Setiap orang percaya kepada Kristus beroleh kebenaran. Paulus menggunakan kata dikaiosune untuk menjelaskan tentang kebenaran. Kebenaran yang dimaksud adalah keadaan yang dibenarkan oleh Allah.

Dalam ayat 5, Rasul Paulus tidak menolak pandangan Musa tentang kebenaran berdasarkan hukum Taurat bahwa orang yang melakukannya, akan hidup karenanya," tapi Paulus memahami kebenaran iman hanya ada di dalam Yesus Kristus. Memang bagi Paulus kebenaran bisa diperoleh melalui ketaatan kepada hukum Taurat, tetapi dalam kenyataannya tidak seorangpun yang mampu memenuhi tuntutannya (lihat Roma 3:10-20). Walaupun banyak orang Yahudi mendirikan kebenaran mereka sendiri melalui ketaatan melakukan hukum Taurat (10:3a). Tidak ada seorangpun yang dapat berbuat baik sesuai dengan apa yang dituntut Tuhan Allah. Karena itu, dalam hikmat Allah yang tidak terselami oleh pikiran manusia (band Roma 11:33-34), Tuhan Allah menetapkan Kristus sebagai penggenap hukum Taurat yang sekaligus sebagai pembuka jalan bagi kebenaran Allah (band 10:3).

Ayat 6-8, Rasul Paulus menyatakan bahwa manusia tidak perlu bersusah payah mengambil inisiatif naik ke sorga untuk membawa Yesus turun dan pergi ke jurang maut dan membawa Yesus naik dari antara orang mati, sebab kebenaran karena iman itu dekat di mulut dan di hati. Pengakuan di mulut mesti didahului oleh kepercayaan di dalam hati. Karena hati (Yun. kardia) adalah inti diri. Itu berarti menyangkut keseluruhan diri. Kepercayaan di dalam hati harus dinyatakan melalui mulut atau ucapan. Semuanya dikerjakan Allah sendiri bagi umat-Nya, supaya sama seperti Hukum Taurat itu dekat dengan bangsa Israel begitu pula Firman sangat dekat dengan umat-Nya. Ini berarti Kristus sudah menggenapi tuntutan hukum Taurat, dan bagian manusia adalah mengimani-Nya. Jadi, percaya kepada Kristus adalah kunci hidup dalam kebenaran. Sebab tidak ada seorangpun yang dapat hidup membenarkan diri sendiri. Pembenaran itu adalah inisiatif Allah.

Ayat 9-10, Rasul Paulus menunjukkan iman yang benar; bahwa kebenaran itu penting, karenanya iman harus bersumber dari mulut dan hati, artinya pengakuan dari mulut bahwa Yesus adalah Tuhan harus dimulai dari keyakinan di dalam hati. Ayat 10 berkata "karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan". Perkataan yang keluar dari hati merupakan pernyataan iman. Tuhan melihat hati dan menilai apakah orang percaya sungguh yakin kepada-Nya. Begitu pula dengan mulut, ini menunjuk perlunya suatu pengakuan akan kepercayaan itu yang dapat didengar dan dilihat serta dinikmati oleh orang lain. Paulus menekankan tentang keselamatan pada ayat 10 dalam kaitan dengan pengakuan orang percaya melalui mulut dan tindakan. Sehingga pembenaran mencakup juga penyelamatan. Bagi Paulus, penting dipahami bahwa iman/percaya berkaitan dengan peristiwa historis yaitu kebangkitan Kristus. Jadi kebangkitan Kristus menyatakan bahwa Ia adalah Tuhan bagi dunia.

Ayat 11-13 Rasul Paulus mengungkapkan kepastian keselamatan berdasarkan iman dan didasarkan pada kebesaran kekayaan kemurahan Allah. Bahwa orang yang percaya kepada Tuhan tidak akan dipermalukan, mereka diselamatkan dan dibenarkan oleh Allah tanpa perbedaan (ay. 12). Tuhan adalah Allah untuk semua orang bahkan kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Keselamatan menjadi nyata, karena pertolongan Tuhan bagi semua orang yang berseru kepada nama Tuhan, jelas bahwa "barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan." (ay 13). Berseru bukan sekedar mengeluarkan kata memanggil nama Yesus: "sebab bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga"; (band Mat.7:21), tetapi menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat serta melakukan perintah-Nya.

Ayat 14-15, di sini Rasul Paulus menekankan bahwa tidak semua orang menerima kabar baik. Persoalan di sini bukan terletak pada kualitas keselamatan yang diberitakan, bukan pula pada kualitas kemurahan hati Allah, sebab la kaya bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. Di sini persoalannya pada tidak ada pembawa kabar baik. Itu berarti berseru dimungkinkan jika orang itu lebih dahulu beriman; beriman jika ia sudah mendengar; mendengar jika ada yang memberitakan kabar baik; memberitakan kabar baik, jika ada yang diutus menyampaikannya. Ini berarti pula Allah menghendaki orang-orang yang percaya kepada-Nya menjadi utusan Injil. Persoalannya apakah orang yang percaya kepada- Nya mau memberi diri untuk diutus-Nya? Inilah yang namanya keterlibatan diri dalam misi penyelamatan Allah. Hendaknya misi ini dipandang sebagai hak istimewa dan anugerah terindah dari Allah. Mengapa demikian, sebab Allah bisa saja menyelamatkan umat-Nya tanpa melalui pemberita Injil, sebagaimana Ia sendiri menyelamatkan Paulus (Kis 9). Tuhan melibatkan manusia dalam proyek keselamatan di muka bumi, "karena betapa indah kedatangan mereka yang membawa kabar baik" (band. Yes. 52:7). Ini berarti bahwa kabar baik tentang Injil kasih karunia Tuhan Yesus diberitakan secara universal tanpa membedakan siapapun, karena semua adalah milik-Nya. 

Makna dan Implikasi Firman

  1. Yesus Kristus adalah penggenapan hukum Taurat, sehingga siapapun yang beriman kepada-Nya pasti menemukan hidup dan kebenaran.
  2. Orang telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah serta berdiri di dalam penghukuman, karenanya manusia memerlukan Juruselamat, yaitu Tuhan Yesus Kristus yang adalah Injil dan kabar baik itu sendiri.
  3. Manusia tidak perlu melakukan hal-hal yang tidak mungkin, atau mencari cara mendaki untuk naik ke sorga kepada Allah, sebab Ia sudah datang ke bumi kepada kita. Tidak perlu manusia bersikap seolah-olah Kristus masih di dalam kubur dan pekerjaan keselamatan masih belum sempurna, sehingga kita mencari cara untuk menyempurnakannya. Karenanya yang perlu kita lakukan hanyalah percaya dengan hati dan mengakui Kristus dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan.
  4. Kiranya kita menjadi pemberita kabar baik, siap diutus bagi yang belum mendengar tentang Kristus, untuk memberitakan bahwa tidak ada keselamatan tanpa Kristus. Gereja kiranya memperlengkapi warga gereja untuk menjadi pemberita-pemberita Injil dan melahirkan pekerja- pekerja yang siap dikirim dan diutus untuk menyampaikan Kabar Baik yaitu Yesus Kristus kepada dunia, meskipun hal ini tidak mudah. Sebab pasti berhadapan dengan penolakan, dihina, penuh sengsara dan menderita kesakitan, sebagaimana mengacu pada hamba yang menderita: "Siapakah yang percaya dengan pemberitaan kami?" (Roma 10:16b).
  5. Sebagai orang beriman, marilah kita semua berusaha mengenal Tuhan dengan benar melalui Firman-Nya, agar kita dapat berseru kepada-Nya. Miliki keyakinan bahwa Yesus Kristus, baik dulu, sekarang dan selamanya adalah Juruselamat dunia. Kita percaya bahwa iman kepada Kristus yang bangkit, diselamatkan dan kita tidak akan dipermalukan.
  6. Sebagai orang percaya juga diingatkan untuk memiliki integritas dalam kehidupan. Apa yang diimani dan diyakini, itu juga yang diucapkan sebagai kesaksian iman yang terlihat pula dalam tindakan-tindakan sebagai orang percaya. Satu hati, satu kata dan satu tindakan kiranya mewarnai kehidupan sebagai orang percaya yang diselamatkan oleh Tuhan Yesus Kristus.

PERTANYAAN UNTUK DISKUSI

  1. Apakah yang saudara pahami tentang "percaya kepada Kristus yang bangkit akan diselamatkan dan tidak dipermalukan", menurut Roma 10:4-15?
  2. Mengapa orang percaya terpanggil untuk menjadi pemberita Injil Yesus Kristus yang menyelamatkan?
  3. Bagaimana bentuk-bentuk keterlibatan kita sebagai warga gereja dalam memberitakan Injil?

POKOK-POKOK DOA

  1. Berdoa bagi Gereja, agar hamba-hamba Tuhan sungguh- sungguh menjadi pemberita Injil Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat.
  2. Agar Warga GMIM mampu bersaksi dengan hati dan mulut bahwa tidak ada keselamatan lain di bumi selain di dalam Yesus Kristus.
  3. Sinergitas Pelayanan GMIM di semua aras.

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK II

NYANYIAN YANG DIUSULKAN

Kemuliaan Bagi Allah: NNBT No. 19 Allah Besar Agung Nama-Nya
Ses. Doa Penyembahan: NNBT No. 7 Mari Puji Tuhan Yesus
Pengakuan Dosa: KJ. No. 25 Ya Allahku, Di Cah'ya-Mu
Janji Anugerah Allah: NNBT No. 13 Ya Allah Bapa, Ya Yesus Tuhan
Ses. Puji-pujian: PKJ. No. 3 Ajaib Nama-Nya
Ses. Pembacaan Alkitab: FirmanMu P'lita Bagi Kakiku Terang Bagi Jalanku
Ses. Pengakuan Iman: KJ. No.242 Muliakan Allah Bapa
Persembahan: NNBT No. 15 Hai Seluruh Umat Tuhan
Nyanyian Penutup: KJ. No. 426 Kita Harus Membawa Berita

ATRIBUT

Warna Dasar Putih dengan Lambang Bunga Bakung dengan Salib Berwarna Kuning

Baca Juga Artikel Terkait

April-Mei 2025